DEPOK - Konstruksi pembangunan jalan tol Cinere-Cimanggis akan segera dilakukan paling lambat Januari tahun depan. Ini lantaran pembayaran pembebasan lahan diseksi pertama dari kleurahan Harjamukti sampai dengan Jalan raya Bogor telah mencapai 90 persen. Konstruksi jalan akan dilakukan setelah land clearing selesai dan pemasangan dinding penahan untuk lahan yang ada sungainya. "Sekarang sedang dilakukan land clearing diwilayah keluarahan harjamukti dan diteruskan sampai bersih seluruh lahan diseksi pertama sampai Jalan Raya Bogor," kata Ketua Tim Pembebasan Tanah (TPT) Sugandhi, Jum'at (19/12). TPT melakukan land clearing atau pembersihan lahan sejak 17 November 2008. TPT juga telah membayar 18 bidang lahan seluas 0,8 hektar dengan nilai pembayaran sebesar Rp.10,2 milliar, Jum'at (19/12). Sedangkan, pada Selasa(16/12), pembayaran untuk 16 bidang seluas 0,9 hektare dilakukan sebesar Rp. 11,5 milliar. Berdasarkan tim appraisal independen yang disampaikan dalam musyawarah harga, TPT sudah menawarkan harga tertinggi tanah yang angkanya bervariasi, tergantung lokasi dan NJOP, yakni Rp 600 ribu, Rp 750 ribu, Rp 950 ribu, Rp 1,05 juta, Rp 1,2 juta, hingga 2,25 juta per meter persegi. |
Sugandhi menerangkan, masih ada sekitar 180 warga yang menolak dibayar. Warga meminta kenaikan harga, padahal, harga yang ditawarkan adalah harga tertinggi dan diatas harga pasar.
Harga yang diputuskan tim appraisal independen itu berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan harga dipasaran sebagaimana diamanatkan pasal 28 No 3 Tahun 2007 Peraturan Kepala BPN mengenai Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden No 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
TPT akan melakukan langkah konsinyasi sesuai peraturan yang berlaku, yakni menitipkan uang pembayaran dipengadilan setempat. Lalu, pembongkaran bangunan akan dilakukan hingga batas waktu 30 hari sejak dilakukan pembayaran atas tanah, bangunan, dan tanaman untuk lahan tol Cinere-Cimanggis.
Nada kepuasan pada tawaran harga pembebasan tanah dilontarkan Indah (40 tahun), salah satu warga perumahan HBTB, Harjamukti Cimanggis Depok. Tanah miliknya seluas 183 meter persegi dibandrol Rp 1,2 juta per meter persegi. Ia mengaku pasrah pada tawaran harga lama tersebut. "dari pada telat lagi pembayarannya, seperti tahap awal, hingga setahun lamanya," ujarnya.
Suasana diruang bagian pemerintahan mendadak riuh. Pasalnya, pemeran sinetron Bajaj Bajuri, Mat Solar, ikut datang. "Ane mau ngintip-ngintip aje soal pembebasan. Ane denger tol ini dari Cinere sampai Serpong. Nah, tanah gue kan dilewati," ujarnya.
Mat Solar mengaku agak resah. Lantaran, saat tinggal bersama orang tuanya di pejompongan, Jakarta Pusat, terkena gusur pembangunan gedung BPK. "Waktu itu, benar-benar parah. Ganti rugi jauh di bawah harga pasar dan di bawah NJOP.
Sumber : Koran Republika, Edisi : 22 Desember 2008
0 komentar:
Post a Comment